SEA-UK Symposium on Area Studies: Roundtable Discussion and Closing Session

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – The SEA-UK Symposium on Area Studies will run a session namely “Roundtable Discussion and Closing Session”, bringing together a diverse group of scholars, policymakers, and practitioners from Southeast Asia and the United Kingdom ( 3 July 2025: 12.30 London). The symposium conducted through collaboration SEAAM, Universitas LIA, University of South Wales, and Dublin City University, with a partnership with Universitas Muhammadiyah Barru, and Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan.

This final segment of the symposium served as a critical platform for synthesizing the insights gleaned from earlier sessions, fostering cross-regional dialogue, and charting future directions for Area Studies.

Participants engaged in a robust exchange of ideas, reflecting on the evolving landscape of academic inquiry into Southeast Asia and the UK, and exploring the interconnections between these regions in a globalized world.

The Roundtable Discussion explores key themes that emerged throughout the symposium, including the challenges and opportunities in interdisciplinary research, the role of Area Studies in addressing contemporary global issues such as climate change and geopolitical shifts, and the importance of fostering collaborative research networks.

Experts shared their perspectives on methodologies, ethical considerations, and the practical applications of Area Studies knowledge. The discussion highlighted the necessity of moving beyond traditional disciplinary silos to embrace more integrated approaches that can provide nuanced understandings of complex regional dynamics.

The Closing Session provided an opportunity to summarize the symposium’s achievements and outline actionable recommendations for future collaboration. Speakers emphasized the value of sustained partnerships between academic institutions in Southeast Asia and the UK, advocating for joint research projects, student and faculty exchanges, and the co-creation of knowledge.

The session concluded with a shared commitment to strengthening Area Studies as a vital field for promoting mutual understanding, informing policy, and contributing to sustainable development in both regions and beyond.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Membahas Program Sekolah Pemerintahan Desa: Wujudkan Tata Kelola Desa yang Profesional dan Akuntabel

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan hari ini membahas Program Sekolah Pemerintahan Desa (Kamis, 3 Juli 2025). Peluncuran ini menandai komitmen kuat IAI Rawa Aopa dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan desa yang profesional serta akuntabel di wilayah Konawe Selatan.

Program Sekolah Pemerintahan Desa merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk membekali para kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, dan seluruh aparatur desa dengan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang komprehensif terkait administrasi pemerintahan, pengelolaan keuangan, perencanaan pembangunan, serta pelayanan publik di tingkat desa.

Ismail Suardi Wekke, Komite Saintifik SEAAM yang juga bagian dari Tim Kerja Akselerasi Teluk Bone, dalam rilisnya menegaskan pentingnya program ini. 

“Desa adalah ujung tombak pembangunan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia di tingkat desa harus terus ditingkatkan. Program Sekolah Pemerintahan Desa ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak untuk menciptakan aparatur desa yang cakap, berintegritas, dan mampu menjalankan tugasnya secara profesional demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, meliputi pelatihan intensif, lokakarya interaktif, dan pendampingan berkelanjutan. Materi yang akan disampaikan mencakup berbagai aspek penting. Peserta akan diberikan pemahaman mendalam tentang Regulasi dan Kebijakan Desa, termasuk Undang-Undang Desa dan peraturan turunannya, memastikan mereka cakap dalam aspek hukum dan tata kelola desa. 

Selanjutnya, mereka akan dibekali teknik Perencanaan Pembangunan Desa melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang partisipatif.

Aspek krusial lainnya adalah Pengelolaan Keuangan Desa, di mana peserta akan mempelajari pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang transparan dan akuntabel, serta pengelolaan aset desa secara efektif. Materi Administrasi Pemerintahan Desa akan mencakup tata kelola administrasi surat-menyurat, kearsipan, dan sistem informasi desa yang modern. 

Tidak hanya itu, program ini juga fokus pada peningkatan kualitas Pelayanan Publik Dasar kepada masyarakat, termasuk mekanisme aduan dan resolusi konflik. Terakhir, peserta akan dilatih untuk Pengembangan Potensi Desa, meliputi identifikasi dan pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian.

Ketua Dewan Pembina IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Al Asri, S.Pd.I., M.M, optimis bahwa melalui program ini, aparatur desa akan memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pembangunan. Dengan demikian, diharapkan tata kelola pemerintahan desa akan semakin efektif, efisien, transparan, dan partisipatif, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

“Kami mengundang seluruh aparatur desa di Konawe Selatan untuk bergabung dan memanfaatkan kesempatan emas ini. Mari bersama-sama membangun desa kita menjadi lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” tambah Al Asri.

Program Sekolah Pemerintahan Desa ini juga diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan program yang relevan dengan kebutuhan desa. 

Keberhasilan program ini akan menjadi tonggak penting bagi peningkatan kapasitas pemerintahan desa, tidak hanya di Konawe Selatan, tetapi juga sebagai model bagi daerah lain di Indonesia.

IAI Rawa Aopa Tawarkan Beasiswa Penuh untuk Jurnalis Muda dalam Program Rawa Aopa Fellowship

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Pimpinan Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan mengumumkan program Rawa Aopa Fellowship. IAI Rawa Aopa Konawe Selatan membuka kesempatan emas bagi jurnalis muda berbakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui program Beasiswa Rawa Aopa Fellowship. Beasiswa ini dirancang khusus untuk mendukung pengembangan kapasitas jurnalis di bidang keilmuan yang relevan dengan dinamika sosial dan keagamaan.

Program Beasiswa Rawa Aopa Fellowship ini menawarkan beasiswa penuh yang mencakup biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama delapan semester. Kesempatan ini terbuka lebar bagi calon mahasiswa yang berminat pada dua program studi unggulan, yaitu Hukum Tata Negara dan Pendidikan Agama Islam.

“Kami sangat antusias untuk mendukung jurnalis muda yang memiliki semangat belajar tinggi dan ingin memperdalam pemahaman mereka di bidang Hukum Tata Negara atau Pendidikan Agama Islam,” ujar Ismail Suardi Wekke.

“Melalui beasiswa ini, kami berharap dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang jurnalistik, tetapi juga memiliki wawasan keilmuan yang kuat dan berkontribusi positif bagi masyarakat.”

Penerima beasiswa akan diwajibkan untuk menyelesaikan studi mereka dalam waktu delapan semester (empat tahun). Program ini diharapkan dapat mencetak jurnalis yang memiliki integritas, kritis, dan mampu menyajikan informasi yang akurat dan berimbang, khususnya dalam isu-isu yang berkaitan dengan hukum tata negara dan pendidikan agama.

Bagi jurnalis muda yang tertarik dan memenuhi kualifikasi, informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran dan prosedur seleksi dapat diakses melalui situs resmi IAI Rawa Aopa. Mari gunakan kesempatan berharga ini untuk mengembangkan diri dan berkontribusi nyata bagi bangsa.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Menyiapkan Usulan Skema Kerjasama PT dengan UL Jakarta

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan (Konsel) tengah menunjukkan langkah proaktif dalam mengembangkan kualitas pendidikan dan penelitian. Dalam upaya memperluas jangkauan dan memperkaya pengalaman akademik mahasiswanya, IAI Rawa Aopa Konsel sedang mempersiapkan usulan skema kerja sama dengan salah satu universitas terkemuka di Indonesia, Universitas LIA.

Inisiatif ini menandai komitmen IAI Rawa Aopa Konsel untuk terus berinovasi dan meningkatkan standar pendidikannya agar mampu bersaing di kancah nasional. Kerja sama antara perguruan tinggi di daerah dan universitas besar di ibu kota Jakarta merupakan strategi cerdas.

Universitas di Jakarta, sering kali memiliki fasilitas riset yang lebih lengkap, jaringan internasional yang luas, serta dosen-dosen dengan spesialisasi yang beragam. Dengan menjalin kemitraan, IAI Rawa Aopa Konsel berpotensi mendapatkan akses pada sumber daya ini, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi civitas akademika.

Usulan skema kerja sama ini diperkirakan akan mencakup beberapa pilar perguruan tinggi. Salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), di mana kolaborasi dalam program penguatan kapasitas mahasiswa dengan memperkaya pengalaman mengajar dan riset bagi kedua belah pihak.

Dosen IAI Rawa Aopa Konsel dapat mengambil bagian dalam penelitian di Jakarta, sementara dosen dari Jakarta dapat memberikan kuliah tamu atau seminar di Konsel. Selain itu, pengembangan kurikulum juga menjadi fokus utama. Perguruan tinggi di Jakarta seringkali memiliki kurikulum yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri serta perkembangan ilmu pengetahuan terkini.

Melalui kerja sama ini, IAI Rawa Aopa Konsel dapat meninjau dan memperbarui kurikulumnya agar lebih kompetitif dan sesuai dengan tuntutan zaman. Aspek penting lainnya adalah riset dan publikasi ilmiah. Akses terhadap laboratorium, perpustakaan, dan basis data ilmiah yang lebih lengkap di Jakarta dapat mempercepat proses riset dan meningkatkan kualitas publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa IAI Rawa Aopa Konsel.

Kerja sama riset bersama juga dapat membuka peluang pendanaan dari berbagai sumber. Tak kalah penting, program pertukaran mahasiswa akan memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa IAI Rawa Aopa Konsel untuk merasakan atmosfer akademik di universitas yang berbeda, memperluas wawasan, dan membangun jejaring.

Sebaliknya, mahasiswa dari Jakarta juga dapat belajar tentang keunikan budaya dan ekologi taman nasional Rawa Aopa. Terakhir, kerja sama ini juga dapat diarahkan pada pengabdian kepada masyarakat bersama, di mana keahlian dari kedua institusi dapat digabungkan untuk memberikan solusi bagi permasalahan sosial di daerah Rawa Aopa dan sekitarnya.

Langkah ini diharapkan membawa dampak positif yang signifikan bagi IAI Rawa Aopa Konsel. Pertama, peningkatan akreditasi institusi. Dengan adanya kerja sama ini, IAI Rawa Aopa Konsel diharapkan dapat memenuhi berbagai indikator kualitas yang diperlukan untuk meningkatkan akreditasi institusi dan program studi.

Kedua, peningkatan reputasi. Kerja sama dengan universitas ternama di Jakarta akan meningkatkan citra dan reputasi IAI Rawa Aopa Konsel di tingkat nasional. Ketiga, dan yang paling penting, adalah peningkatan daya saing lulusan. Lulusan IAI Rawa Aopa Konsel akan memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja, tidak hanya karena kualitas akademik yang meningkat, tetapi juga karena pengalaman dan jejaring yang didapatkan melalui program kerja sama ini.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan menunjukkan visi ke depan yang kuat dalam membangun institusi pendidikan yang berkualitas. Dengan persiapan usulan skema kerja sama ini, IAI Rawa Aopa Konsel tidak hanya berinvestasi pada masa depan institusinya, tetapi juga pada masa depan pendidikan Islam di Indonesia.

Pengumuman Kegiatan International Student Seminar on Health and Environment 2025

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Dengan syukur melalui kolaborasi STIKES Panrita Husada (Bulukumba), IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, STEBI Al Muhsin Yogyakarta, dan IUCSRS – Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, mengumumkan kegiatan Bersama International Student Seminar on Health and Environment 2025 (ISSHEn 2025).

Sebuah forum ilmiah yang berdedikasi untuk mempromosikan pemahaman mendalam dan inovasi di persimpangan kesehatan dan lingkungan. Seminar ini akan menjadi platform penting bagi mahasiswa, peneliti muda, dan akademisi dari berbagai belahan dunia untuk berbagi temuan, bertukar ide, dan menjalin kolaborasi yang erat demi masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Mengapa ISSHEn 2025 Dilaksanakan?

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, polusi, dan pandemi, hubungan antara kesehatan manusia dan kondisi lingkungan semakin nyata dan krusial. ISSHEn 2025 hadir untuk mendorong diskusi multidisiplin mengenai dampak lingkungan terhadap kesehatan, serta peran penting praktik kesehatan dalam mitigasi dan adaptasi terhadap krisis lingkungan. Kami percaya bahwa solusi inovatif lahir dari kolaborasi lintas batas dan pertukaran perspektif yang beragam.

Tema dan Lingkup Topik

ISSHEn 2025 akan mengangkat tema besar “Sinergi Kesehatan dan Keberlanjutan Lingkungan untuk Masa Depan” Seminar ini akan mengundang submisi dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan topik berikut, namun tidak terbatas pada:

  • Kesehatan Lingkungan: Kualitas udara dan air, pengelolaan limbah, sanitasi, dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
  • Epidemiologi Lingkungan: Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan, dampak perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit, dan mitigasi risiko.
  • Kesehatan Global: Tantangan kesehatan di negara berkembang, kesetaraan kesehatan, dan kebijakan kesehatan yang berkelanjutan.
  • Teknologi Hijau dan Kesehatan: Inovasi dalam energi terbarukan, material ramah lingkungan, dan teknologi pengawasan kesehatan lingkungan.
  • Kebijakan dan Tata Kelola Lingkungan: Regulasi lingkungan, diplomasi lingkungan, dan partisipasi publik dalam perlindungan lingkungan.
  • Edukasi Kesehatan dan Lingkungan: Peningkatan kesadaran masyarakat, pengembangan kurikulum, dan kampanye lingkungan.

Kesempatan Berharga bagi Peserta

ISSHEn 2025 menawarkan berbagai kesempatan bagi para peserta:

  • Presentasi Ilmiah: Kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian Anda dalam sesi oral atau poster, mendapatkan umpan balik dari para ahli, dan memperluas jaringan profesional Anda.
  • Sesi Pleno dan Kuliah Tamu: Mendengarkan paparan dari pembicara utama yang merupakan pakar terkemuka di bidang kesehatan dan lingkungan.
  • Diskusi Interaktif: Berpartisipasi dalam diskusi panel dan sesi tanya jawab yang merangsang pemikiran, memungkinkan Anda untuk berinteraksi langsung dengan pembicara dan sesama peserta.
  • Jaringan Internasional: Membangun koneksi dengan mahasiswa, peneliti, dan profesional dari berbagai negara, membuka peluang kolaborasi penelitian di masa depan.
  • Publikasi: Kesempatan untuk mempublikasikan makalah Anda dalam prosiding seminar (dengan peninjauan sejawat), atau berpotensi di jurnal mitra terkemuka.

Informasi Pendaftaran dan Tanggal Penting

Kgiatan ISSHEn 2025 dilaksanakan ing (29-30 Juli 205). Pendaftaran melalui tautan Google Form, dan juga kemitraan dengan perguruan tinggi melalui organisasi kemahasiswaan, begitu pula organisasi ekstra kampus.

Kami menantikan partisipasi Anda di ISSHEn 2025. Mari bersama-sama berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan solusi nyata untuk tantangan kesehatan dan lingkungan global.

Pengumuman Kegiatan Diklat Jurnalistik bersama Jurnalis Media Terkemuka

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Dalam era informasi, dimana kehidupan terkonvergensi dengan pelbagai platform (termasuk media sosial), jurnalistik memegang peran krusial sebagai pilar utama penyampai informasi yang akurat, berimbang, dan terpercaya.

Kemahiran ini menuntut tidak hanya kepekaan terhadap isu-isu terkini, tetapi juga penguasaan etika, teknik penulisan, dan pemanfaatan berbagai platform media. Menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang jurnalistik, sebuah inisiatif penting akan segera dilaksanakan: Diklat Jurnalistik bersama Jurnalis Media Terkemuka.

Diklat ini dirancang khusus untuk para jurnalis muda, mahasiswa komunikasi, pegiat media komunitas, bahkan untuk individu yang memiliki minat mendalam dalam dunia jurnalistik. Tujuan utamanya adalah membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang relevan dengan tuntutan industri media saat ini.

Mengapa Diklat Ini Perlu?

Diklat ini diperlukan karena beragam alasan. Pertama, akan terjadi peningkatan profesionalisme peserta. Kurikulum diklat ini mencakup berbagai aspek esensial, mulai dari teknik reportase investigasi, penulisan berita mendalam, jurnalistik data, hingga strategi verifikasi informasi di tengah maraknya disinformasi. Peserta akan diajak untuk mengasah kemampuan kritis dan analitis dalam mengolah data dan menyajikan fakta dengan akurasi tinggi.

Kedua, peserta akan mendapatkan akses langsung ke praktisi, industri . Salah satu keunggulan utama diklat ini adalah kehadiran jurnalis media terkemuka sebagai fasilitator dan narasumber (Saldy Irawan, Jurnalis Tribun Timur). Mereka merupakan praktisi berpengalaman yang telah berkecimpung di berbagai lini media, baik cetak, daring, maupun elektronik.

Kesempatan ini memberikan peluang emas bagi peserta untuk belajar langsung dari mereka, mendapatkan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang di dunia jurnalistik, serta membangun jejaring profesional yang berharga.

Ketiga, diklat ini akan membantu peserta dalam adaptasi teknologi media yang terus berkembang. Perkembangan teknologi telah mengubah lanskap media secara drastis. Oleh karena itu, diklat ini akan memperkenalkan peserta pada pemanfaatan alat-alat digital untuk produksi berita, pengoptimalan konten untuk berbagai platform (media sosial, podcast, video), serta pemahaman mendalam tentang algoritma media daring.

Terakhir, diklat ini menekankan pada etika dan tanggung jawab jurnalistik. Di tengah derasnya arus informasi, etika jurnalistik menjadi semakin vital. Diklat ini akan menyoroti pentingnya kode etik jurnalistik, objektivitas, independensi, serta tanggung jawab sosial seorang jurnalis dalam menjaga integritas informasi publik. Peserta akan diajari bagaimana memegang teguh prinsip-prinsip ini dalam setiap karya jurnalistik mereka.

Siapa yang Dapat Berpartisipasi?

Diklat ini sangat direkomendasikan bagi berbagai kalangan. Ini termasuk mahasiswa yang ingin mengasah kemahiran akademis mereka dengan pengalaman praktis. Selain itu, jurnalis pemula atau mereka yang ingin memperdalam keahlian sangat dianjurkan untuk bergabung demi meningkatkan kompetensi profesional.

Dapat juga bagi Pegiat media sosial dan konten kreator yang ingin menyajikan informasi secara profesional dan bertanggung jawab juga akan mendapatkan manfaat besar. Singkatnya, siapa pun yang tertarik untuk memahami lebih dalam proses produksi berita dan peran media dalam masyarakat dipersilakan untuk ikut serta.

Jadwal dan Pendaftaran

Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2025 (dengan platform zoom), Pukul 09.00-15.00 wita (Andoolo/Makassar). Diharapkan partisipasi aktif dari seluruh pihak yang peduli terhadap masa depan jurnalistik yang berkualitas.

Melalui Diklat Jurnalistik ini, diharapkan akan menjadi kesempatan melahirkan jurnalis yang tidak hanya cakap dalam memberitakan, tetapi juga memiliki integritas, etika, dan kesadaran akan peran penting mereka dalam mencerahkan publik dan menjaga demokrasi. Mari bergabung dan menjadi bagian dari perubahan positif ini! Pendaftaran melalui Google Form berikut ini:

Civitas Academica Sampaikan Selamat Atas Promosi Doktor Yanuardi Syukur, Ketua Umum Rumah Produktif Indonesia

Rawaaopa.ac.id, Andoloolo – Kabar gembira menyelimuti dunia akademik dan komunitas kepemudaan Indonesia dengan selesainya program doktoral Yanuardi Syukur, sosok yang dikenal luas sebagai Ketua Umum Rumah Produktif Indonesia (RPI).

Yanuardi Syukur secara resmi meraih gelar Doktornya pada hari ini, memicu gelombang ucapan selamat dan apresiasi dari berbagai elemen civitas academica serta kolega dan aktivis di seluruh penjuru negeri (Selasa, 1 Juli 2025).
Promosi doktor yang berlangsung khidmat di Universitas Indonesia (kampus Depok) dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan.

Disertasi Yanuardi Syukur mendapat pujian atas orisinalitas, kedalaman analisis, dan kontribusinya yang signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Sosial, Ilmu Pendidikan.

Dalam pernyataanya, Ismail Suardi Wekke, Ph.D., yang juga pengurus Rumah Produktif Indonesia menyampaikan kesyukurannya atas dedikasi dan kerja keras Yanuardi Syukur selama menempuh studi doktoralnya.

“Yanuardi adalah sosok yang gigih, memiliki visi yang kuat, dan selalu berorientasi pada solusi. Disertasinya tidak hanya memenuhi standar akademik tertinggi, tetapi juga memberikan implikasi praktis yang besar bagi pemberdayaan pemuda di Indonesia,” ujarnya.

Yanuardi Syukur, yang juga dikenal sebagai inisiator berbagai program inovatif melalui Rumah Produktif Indonesia, menerima dukungan yang tiada henti dari keluarga, dosen pembimbing, rekan-rekan, dan seluruh anggota RPI.

“Gelar doktor ini bukan hanya pencapaian pribadi, melainkan juga amanah dan motivasi untuk terus berkontribusi dalam memajukan bangsa, khususnya melalui pengembangan potensi pemuda,” tutur Ismail dengan penuh kerendahan hati.
Berbagai ucapan selamat mengalir deras melalui berbagai platform, baik secara langsung maupun media sosial.

Ismail menyatakan, “Promosi doktor Yanuardi Syukur adalah inspirasi bagi banyak pemuda untuk terus mengejar pendidikan setinggi-tingginya dan tidak berhenti berinovasi.”

Sementara itu, diantara mahasiswa IAI Rawa Aopa mengungkapkan bahwa pencapaian ini akan semakin memperkuat posisi Yanuardi Syukur sebagai pemimpin muda yang berintegritas dan berkapasitas.

“Kami yakin, dengan gelar doktor ini, bang Yanuardi akan semakin mampu membawa Rumah Produktif Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Rumah Produktif Indonesia (RPI) sendiri di bawah kepemimpinan Yanuardi Syukur telah banyak melahirkan program-program yang fokus pada peningkatan literasi digital, kewirausahaan, dan pengembangan soft skill bagi pemuda di berbagai daerah.

Pencapaian akademik tertinggi Yanuardi Syukur ini diharapkan akan menjadi katalisator bagi RPI untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan program-programnya.

Promosi Doktor Yanuardi Syukur menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar dan dedikasi untuk kemajuan bangsa adalah dua hal yang tak terpisahkan. Selamat kepada Doktor Yanuardi Syukur! Semoga ilmu yang diperoleh dapat terus bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Pengumuman Webinar: Mempertahankan Integritas Akademik

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Integritas akademik merupakan tiang utama dalam setiap institusi pendidikan dan penelitian. Tanpa integritas, validitas dan kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan akan terkikis, menghambat kemajuan intelektual dan inovasi. Namun, di era digital yang serba cepat ini, tantangan dalam mempertahankan integritas akademik semakin kompleks. 

Mulai dari kemudahan akses informasi yang dapat memicu plagiarisme, hingga tekanan untuk publikasi yang berpotensi mendorong praktik tidak etis, setiap akademisi dan mahasiswa wajib memahami serta menerapkan prinsip-prinsip integritas dalam setiap aspek kegiatan ilmiah mereka. Membangun budaya akademik yang jujur dan bertanggung jawab adalah tugas kolektif yang membutuhkan kesadaran dan komitmen dari seluruh civitas akademika.

Untuk menjawab tantangan tersebut dan memperkuat pemahaman akan pentingnya integritas akademik, kami dengan bangga mengumumkan Webinar “Mempertahankan Integritas Akademik”. Webinar ini dirancang khusus untuk mahasiswa, dosen, peneliti, dan siapa pun yang terlibat dalam lingkungan akademik. 

Narasumber ahli akan membahas berbagai topik krusial, termasuk definisi integritas akademik, bentuk-bentuk pelanggaran integritas (seperti plagiarisme, kolusi, dan fabrikasi data), serta strategi efektif untuk mencegah dan mengatasi praktik tidak etis. Sesi ini juga akan menyoroti peran teknologi dalam mendukung integritas, serta pentingnya etika penelitian dan publikasi ilmiah yang bertanggung jawab.

Webinar yang dilaksanakan TURNITIN “Mempertahankan Integritas Akademik” akan diselenggarakan secara daring pada 2 Juli 2025, pukul 12.00 WITA (Andoolo). Partisipasi dalam webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam dan alat praktis bagi peserta untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang menjunjung tinggi kejujuran dan etika. 

Mari gunakan kesempatan berharga ini untuk menjadi masa belajar dan berperan aktif dalam membangun masa depan akademik yang lebih berintegritas. Daftarkan diri Anda sekarang melalui tautan yang disiapkan dan mari menjadi bagian dari perubahan positif ini.

Transformasi Pendidikan Tinggi Islam di Sulawesi Tenggara: STAI Rawa Aopa Resmi Menjadi Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Tonggak sejarah baru telah ditorehkan dalam dunia pendidikan tinggi Islam di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Konawe Selatan. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Rawa Aopa Konawe Selatan secara resmi telah bertransformasi dan diluncurkan sebagai Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan.

Peresmian ini merupakan puncak dari upaya panjang dan dedikasi seluruh civitas akademika serta dukungan penuh dari berbagai pihak, menandai peningkatan status dan komitmen dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.

Acara peluncuran yang berlangsung khidmat dan meriah pada hari Senin, 23 Juni 2025, bertempat di Kampus Andoolo, IAI Rawa Aopa. Sejumlah tokoh penting hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Bupati Konawe Selatan, Kepala Pengadilan Agama, KNPI Kabupaten Konawe Selatan, tokoh masyarakat, alim ulama, serta seluruh jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa IAI Rawa Aopa Konawe Selatan.

Dalam sambutannya, Bupati Konawe Selatan, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. Ia menyatakan bahwa perjalanan panjang sejak berdirinya STAI Rawa Aopa hingga saat ini resmi menjadi Institut Agama Islam Rawa Aopa adalah buah kerja keras dan kolaborasi tak kenal lelah.

Ini bukan hanya perubahan nama, melainkan juga peningkatan tanggung jawab dan komitmen kami untuk terus menghadirkan pendidikan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan zaman dan berlandaskan nilai-nilai keislaman. Bupati Konawe Selatan, dalam pidato kuncinya mengapresiasi tinggi transformasi ini.

Beliau menekankan bahwa peningkatan status dari sekolah tinggi menjadi institut adalah indikator nyata dari kematangan institusi, baik dari segi tata kelola, kualitas sumber daya manusia, maupun pengembangan program studi.

IAI Rawa Aopa diharapkan dapat menjadi lokomotif pengembangan ilmu pengetahuan keislaman yang moderat, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan global. Ini adalah investasi besar bagi masa depan pendidikan Islam di Indonesia.

Sementara itu, Ismail Suardi Wekke, Ph.D., turut menyampaikan bahwa kehadiran Bupati Konawe Selatan ini merupakan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap pengembangan IAI Rawa Aopa.

Ia berharap kehadiran Institut Agama Islam di Konawe Selatan ini menjadi aset berharga bagi Sulawesi Tenggara dan dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap membangun daerah serta bangsa. Pemerintah Provinsi pun menyatakan siap bersinergi dalam berbagai program pengembangan.

Bupati Konawe Selatan, juga tidak ketinggalan menyampaikan kebanggaannya. Beliau mengungkapkan bahwa mimpi memiliki institut agama Islam di Konawe Selatan kini terwujud, dan IAI Rawa Aopa akan menjadi pusat keunggulan serta ikon pendidikan di daerah tersebut.

Bupati berharap institut ini dapat menjadi pencerah dan penggerak kemajuan masyarakat Konawe Selatan. Perubahan status ini memungkinkan IAI Rawa Aopa untuk membuka program studi baru yang lebih beragam, tidak hanya pada strata sarjana, tetapi juga memungkinkan pengembangan ke jenjang pascasarjana di masa mendatang.

Hal ini tentu akan memberikan lebih banyak pilihan bagi calon mahasiswa serta memperluas cakupan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Menuju Keunggulan Akademik dan Kontribusi Nyata: Visi dan Misi Iai Rawa Aopa Konawe Selatan

Transformasi STAI Rawa Aopa menjadi Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan bukan hanya sekadar perubahan nomenklatur, melainkan sebuah lompatan besar dalam mewujudkan visi dan misi yang lebih luas dan ambisius. Dengan status institut, IAI Rawa Aopa kini memiliki cakupan yang lebih luas dalam pengembangan ilmu pengetahuan, baik ilmu-ilmu keislaman maupun ilmu-ilmu umum yang terintegrasi.

Pendiri Yayasan Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Al Asri, sekaligus Ketua Dewan Pembina yang mengelola IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Al Asri, S.Pd.I., M.M., dalam pidato perdananya dalam nama IAI Rawa Aopa Konawe Selatan memaparkan diantara wawasan Institut, yaitu “Menjadi Institut Agama Islam Unggul, Inovatif, dan Berdaya Saing Global Berlandaskan Nilai-nilai Keislaman Moderat pada Tahun 2035.”

Untuk mencapai visi tersebut, beliau menguraikan beberapa misi utama. Misi-misi tersebut meliputi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berakhlak mulia, dan berjiwa enterpreneur; pengembangan penelitian ilmiah yang relevan dan inovatif untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyelesaian masalah-masalah sosial.

Begitu pula, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan melalui program-program yang solutif dan memberikan dampak positif; pengembangan tata kelola institusi yang profesional, transparan, akuntabel, dan berbasis teknologi informasi; serta menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk peningkatan kualitas akademik dan non-akademik.

Al Asri juga menekankan pentingnya peran IAI Rawa Aopa dalam menjaga moderasi beragama di tengah masyarakat. Beliau berkomitmen untuk mencetak sarjana yang memiliki pemahaman Islam yang moderat, toleran, dan inklusif. Lulusan IAI Rawa Aopa diharapkan menjadi agen perdamaian dan perekat persatuan bangsa.

Saat ini, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan mengelola dua fakultas dengan empat program studi unggulan yang menampung ribuan mahasiswa. Beberapa program studi yang telah mendapatkan akreditasi baik dan sangat baik antara lain Pendidikan Agama Islam.

Dengan status institut, diharapkan akan ada penambahan program studi baru di bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, seperti Sains Data Islam, Pariwisata Halal, atau bahkan Program Studi Profesi Guru.

Infrastruktur pendukung juga terus ditingkatkan. Selain gedung perkuliahan yang modern, IAI Rawa Aopa juga memiliki perpustakaan digital, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, pusat penelitian, serta fasilitas penunjang kegiatan kemahasiswaan lainnya. Pengembangan asrama mahasiswa dan sarana olahraga juga menjadi prioritas dalam beberapa tahun ke depan.

Peluncuran IAI Rawa Aopa Konawe Selatan ini diakhiri dengan peletakan batu pertama gedung perkuliahan, sebagai simbol dibukanya lembaran baru bagi institusi ini. Seluruh hadirin berharap IAI Rawa Aopa dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Indonesia secara keseluruhan.

Momentum bersejarah ini menjadi awal dari era baru yang penuh harapan bagi kemajuan pendidikan tinggi Islam di Bumi Anoa. Begitu pula akan menjadi bagian dalam menyediakan akses bagi pendidikan di seluruh kawasan.

Seri Diskusi Pemikiran dirangkaian dengan Kolokium Penelitian Kolaboratif

Alasripublisher.org, Ondoolo – Pendidikan tinggi memiliki peran krusial dalam memajukan ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dalam semangat tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima dan Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan berinisiatif meneruskan “Seri Diskusi Pemikiran” yang dirangkaikan dengan Kolokium Penelitian Kolaboratif.

Untuk sesi seri kesepuluh, pada tanggal 4 Juli 2025, Pukul 20.00 wita Bima/Andoolo. Sekaligus menjadi seminar proposal penelitian kolaboratif kedua perguruan tinggi.

Kegiatan ini menjadi platform penting untuk mempertemukan para akademisi dari kedua institusi guna mendiskusikan gagasan-gagasan inovatif, berbagi hasil penelitian, dan merumuskan agenda riset bersama. Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah, tetapi juga untuk memperkaya perspektif akademik melalui pertukaran ide lintas batas geografis dan keilmuan.

Penelitian kolaboratif menjadi bagian dari inisiatif ini. Dengan menggabungkan kekuatan peneliti dari STIT Sunan Giri Bima dan IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, diharapkan dapat terwujud riset-riset yang lebih komprehensif, mendalam, dan berdampak luas. Kolokium yang diadakan menjadi wadah untuk mempresentasikan proposal penelitian, membedah metodologi, dan memberikan masukan konstruktif dari berbagai pakar.

Fokus penelitian kolaboratif ini mencakup berbagai isu strategis, khususnya yang relevan dengan konteks sosial, budaya, dan keagamaan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara. Melalui pendekatan interdisipliner, penelitian yang dihasilkan diharapkan mampu memberikan solusi inovatif terhadap tantangan-tantangan kontemporer.
Dampak positif dari “Seri Diskusi Pemikiran” dan Kolokium Penelitian Kolaboratif ini sangatlah signifikan.

Selain memperkuat jejaring akademik antar-dosen dan peneliti, kegiatan ini juga mendorong lahirnya inovasi dalam metodologi penelitian dan pengembangan teori. Lebih jauh, hasil-hasil penelitian kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan, praktisi pendidikan, dan masyarakat luas dalam upaya memajukan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan daerah.

Dengan terus menjalin kolaborasi semacam ini, STIT Sunan Giri Bima dan IAI Rawa Aopa Konawe Selatan optimis dapat terus berkontribusi dalam memajukan khazanah ilmu pengetahuan dan peradaban.