Kuliah (Rawa Aopa)

Peluang Melanjutkan Pendidikan Magister atau Doktoral di ESERI-UniSZA

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Bagi para akademisi dan peneliti yang berhasrat untuk mendalami studi di bidang energi lestari dan industri hijau, East Coast Environmental Research Institute (ESERI) di bawah naungan Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, menawarkan prospek yang sangat menarik. ESERI merupakan pusat penelitian (dengan status Centre of Excellent) terkemuka yang berfokus pada inovasi dan solusi berkelanjutan untuk tantangan lingkungan dan energi global. 

Dengan lingkungan akademik yang kondusif dan fasilitas riset yang mumpuni, mahasiswa magister dan doktoral akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proyek-proyek mutakhir, berkontribusi pada publikasi ilmiah bereputasi, serta mengembangkan jaringan profesional yang luas di tingkat internasional. Ini adalah kesempatan emas untuk mengasah keahlian riset dan memperluas cakrawala keilmuan di salah satu institusi yang paling relevan dalam pengembangan energi lestari.

ESERI-UniSZA menyediakan berbagai program pascasarjana yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis dalam berbagai disiplin ilmu terkait energi lestari dan lingkungan. Mulai dari energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga kebijakan lingkungan, kurikulum yang komprehensif didukung oleh staf pengajar yang ahli di bidangnya. Mahasiswa akan didorong untuk melakukan penelitian independen yang inovatif, seringkali berkolaborasi dengan mitra industri dan lembaga penelitian lain, memastikan relevansi dan dampak dari temuan mereka. 

Fleksibilitas program juga memungkinkan mahasiswa untuk menyesuaikan fokus studi mereka sesuai dengan minat dan tujuan karir pribadi, mempersiapkan mereka untuk peran kepemimpinan di sektor akademik, industri, maupun pemerintahan.

Melanjutkan pendidikan di ESERI-UniSZA bukan hanya tentang memperoleh gelar, melainkan juga tentang menjadi bagian dari komunitas ilmiah yang dinamis dan berdedikasi. Selain dukungan akademik yang kuat, ESERI juga berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan presentasi, penulisan ilmiah, dan jaringan profesional mahasiswa. 

Lulusan dari program magister dan doktoral ESERI akan siap untuk menghadapi tantangan global dalam bidang energi dan lingkungan, membawa dampak positif melalui penelitian dan inovasi mereka. Kesempatan ini sangat ideal bagi mereka yang ingin menjadi agen perubahan dan berkontribusi secara signifikan terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kolaborasi antara Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan dan ESERI-UniSZA telah dirintis melalui pertemuan bersama (9 Juli 2025 di Kantor ESERI-UniSZA), kemudian dilanjutkan dengan FGD membahas peluang kerjasama yang dapat dilakukan (16 Juli 2025 di Kampus UniSZA, Gong Badak).

Selanjutnya, melalui sambungan telepon (27 Juli 2025) pihak ESERI-UniSZA menawarkan peluang studi lanjut bagi calon magister atau doktor, dengan dalam tiga orang, untuk mendaftar pada semester yang akan datang (September 2025).

ESERI UniSZA (Rawa Aopa)

Meneruskan Pesan Menteri Agama: IAI Rawa Aopa dan UniSZA Kolaborasi untuk Pendidikan Ekoteologi

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan yang relevan dengan tantangan global, khususnya di bidang lingkungan dan keagamaan. Meneruskan pesan penting dari Menteri Agama Republik Indonesia mengenai ekoteologi, IAI Rawa Aopa bersiap meluncurkan program pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3) bersama dengan East Coast Environmental Research Institute (ESERI) Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia.

Kolaborasi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mengintegrasikan perspektif keagamaan dengan isu-isu keberlanjutan lingkungan. Ismail yang saat ini berada di kampus Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia merespon pesan Menteri Agama RI terkait dengan ekoteologi (Selasa, 15 Juli 2025).

Pernyataan Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya peran agama dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi landasan kuat bagi inisiatif ini. Ekoteologi, sebagai bidang studi yang semakin krusial, berupaya menjembatani pemahaman spiritual dengan krisis lingkungan yang sedang kita hadapi.

Melalui program studi lanjut Master dan PhD ini, IAI Rawa Aopa dan UniSZA berkomitmen untuk menghasilkan cendekiawan yang mampu mengkaji, menganalisis, dan memberikan solusi berbasis nilai-nilai agama terhadap permasalahan lingkungan.

Kerja sama dengan UniSZA, sebuah institusi pendidikan tinggi terkemuka di Malaysia dengan keahlian di bidang lingkungan, akan memperkaya kurikulum dan pengalaman belajar mahasiswa. Program Master dan PhD ini diharapkan dapat melahirkan para ahli yang tidak hanya memahami teori ekoteologi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik, baik melalui penelitian maupun pengabdian masyarakat.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Ismail Suardi Wekke, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi bersejarah ini. “Kami sangat gembira dapat berkolaborasi dengan ESERI UniSZA untuk meluncurkan program Master dan PhD dalam Lingkungan dan Keagamaan,” ujar Dr.

Ismail Suardi Wekke selanjutnya menyatakan “Inisiatif ini sejalan dengan visi IAI Rawa Aopa untuk menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan Islam yang relevan dan berdampak.”

Ismail Suardi Wekke melanjutkan, “Pesan dari Bapak Menteri Agama tentang pentingnya ekoteologi telah menjadi inspirasi utama bagi kami. Kami percaya bahwa agama memiliki peran fundamental dalam membentuk etika dan perilaku manusia terhadap lingkungan. Melalui program ini, kami ingin mencetak generasi ilmuwan dan praktisi yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal, nilai-nilai agama, dan sains modern untuk mengatasi tantangan lingkungan.”

Program ini akan mencakup berbagai topik interdisipliner, mulai dari teologi lingkungan, etika lingkungan Islam, kebijakan lingkungan berbasis agama, hingga pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Mahasiswa akan didorong untuk melakukan penelitian inovatif yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemecahan masalah lingkungan di Indonesia dan di seluruh dunia.

“Kami berharap lulusan dari program ini akan menjadi agen perubahan yang mampu mengadvokasi keberlanjutan, mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan, dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan yang berpihak pada kelestarian alam,” tambah Ismail Suardi Wekke.

“IAI Rawa Aopa berkomitmen penuh untuk mendukung keberhasilan program ini dan menjadikan Sulawesi Tenggara, khususnya Konawe Selatan, sebagai salah satu pionir dalam pengembangan ekoteologi di Indonesia,” ungkap Ismail.

Kolaborasi antara IAI Rawa Aopa dan UniSZA diharapkan tidak hanya akan memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan secara luas, sesuai dengan amanat Menteri Agama dan nilai-nilai luhur agama dalam menjaga kelestarian bumi.

FGD Bersama (IAI Rawa Aopa)

Undangan FGD IAI Rawa Aopa, STIT Sunan Giri Bima, dan ESERI UniSZA: Persiapan dan Tindak Lanjut Kerjasama

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Undangan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan tiga institusi pendidikan tinggi dari dua negara berbeda— IAI Rawa Aopa Konawe Selatan dan STIT Sunan Giri Bima dari Indonesia, serta ESERI UniSZA (Universiti Sultan Zainal Abidin) dari Malaysia akan dilaksanakan pada Rabu, 16 Juli 2025.

Undangan ini merupakan langkah lanjutan, sekaligus langkah strategis untuk menjajaki teknis dan mempererat kolaborasi lintas batas. Fokus utama FGD ini adalah persiapan dan tindak lanjut kerjasama yang diharapkan mampu membuka peluang baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sinergi antara ketiga institusi ini berpotensi menciptakan ekosistem akademik yang lebih kaya, mendorong inovasi, dan menghasilkan dampak positif yang lebih luas bagi komunitas akademik maupun masyarakat umum.

Diskusi dalam FGD ini tentunya akan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penjajakan potensi bidang kerjasama yang relevan bagi masing-masing institusi hingga perumusan kerangka kerja sama yang konkret dan berkelanjutan. Misalnya, kolaborasi bisa berfokus pada penelitian bersama di bidang studi keagamaan dan sosial, kegiatan bersama mahasiswa dan dosen, pengembangan kurikulum bersama, atau bahkan proyek pengabdian masyarakat yang terintegrasi. Pentingnya FGD ini terletak pada kemampuannya untuk menyelaraskan visi dan misi ketiga pihak, mengidentifikasi kekuatan dan sumber daya yang dapat saling melengkapi, serta merumuskan langkah-langkah praktis untuk mewujudkan tujuan bersama.

Keberhasilan FGD ini akan menjadi fondasi kokoh bagi terjalinnya kemitraan strategis yang bermanfaat jangka panjang. Tindak lanjut dari diskusi ini diharapkan akan berupa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) atau perjanjian kerjasama (MoA) yang lebih spesifik, yang akan menjadi payung hukum bagi berbagai program dan kegiatan kolaboratif.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan ketiga institusi dapat saling belajar, berbagi pengalaman terbaik, dan bersama-sama menghadapi tantangan global dalam dunia pendidikan tinggi. Ini adalah langkah maju yang menjanjikan dalam upaya memperluas jejaring akademik dan memperkuat kapasitas keilmuan di kancah internasional.