Teluk Bone (IAI Rawa Aopa)

Agenda Panel Discussion Forum Pendidikan Teluk Bone: Membangun Jembatan Intelektual melalui Teluk Bone dengan Jejaring Global

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus – Teluk Bone, sebuah kawasan yang kaya akan potensi alam dan budaya, kini memandang ke depan untuk mengukuhkan posisinya dalam peta pendidikan global. Pada hari Kamis, 11 September mendatang, pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, sebuah Panel Diskusi (sebagai permulaan) akan diselenggarakan sebagai bagian dari Forum Pendidikan Teluk Bone.

Acara ini akan diadakan dari pelbagai lokasi selain Bone, diantaranya juga Kuala Terengganu (Malaysia) dan Andoolo (Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara), menandai komitmen lintas batas dalam memajukan pendidikan tinggi di wilayah ini. Topik utama yang akan menjadi sorotan dalam diskusi panel ini adalah kolaborasi perguruan tinggi di kawasan Teluk Bone dengan jejaring pendidikan global.

Ini adalah langkah strategis untuk membawa institusi-institusi pendidikan di Teluk Bone ke panggung internasional, memperluas cakrawala akademik, dan menciptakan peluang bagi inovasi berkelanjutan.

Dalam era sekarang, isolasi bukan lagi pilihan bagi institusi pendidikan. Kemitraan internasional menawarkan berbagai keuntungan yang substansial. Kolaborasi dengan peneliti dari universitas terkemuka dunia, misalnya, dapat memperkaya metodologi riset, membuka akses ke fasilitas mutakhir, dan mendorong publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.

Lebih lanjut, program bersama mahasiswa dan dosen memungkinkan transfer pengetahuan dan budaya, memperluas perspektif, serta mempersiapkan lulusan untuk menjadi warga negara global yang kompeten. Berinteraksi dengan sistem pendidikan lain juga dapat memicu pengembangan kurikulum yang inovatif dan relevan dengan tuntutan pasar
kerja global serta tantangan masa depan.

Terakhir, kemitraan semacam ini membuka pintu bagi pendanaan riset bersama, hibah internasional, dan sumber daya lainnya yang mungkin tidak tersedia secara lokal.

Agenda Diskusi: Membuka Ruang Kolaborasi
Panel diskusi ini diharapkan menjadi platform yang efektif untuk mengidentifikasi peluang, mengatasi tantangan, dan merumuskan strategi konkret. Para pakar, akademisi, dan pemangku kepentingan akan berdiskusi secara mendalam mengenai berbagai aspek penting.

Pembahasan akan mencakup model-model kolaborasi yang telah berhasil diterapkan di berbagai belahan dunia, serta potensi spesifik perguruan tinggi di Teluk Bone yang dapat ditawarkan kepada mitra global. Selain itu, diskusi akan mengupas langkah-langkah praktis untuk membangun kapasitas institusional dalam menjalin dan mengelola kemitraan internasional, dan juga peran strategis pemerintah serta industri dalam mendukung inisiatif ini.

Diharapkan, hasil dari panel diskusi ini tidak hanya berupa rekomendasi, melainkan juga peta jalan yang jelas bagi perguruan tinggi di Teluk Bone untuk secara proaktif menjalin dan memperkuat jejaring global. Dengan demikian, kawasan Teluk Bone dapat bertransformasi menjadi pusat keunggulan pendidikan yang diakui secara internasional, berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia berkualitas tinggi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat regional maupun global.

Pelaksana Bersama: Sekolah Tinggi Agama Islam Al Gazali Bone, Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan, dan Universiti Malaysia Terengganu.

Pengumuman: Pembentukan Forum Pendidikan Teluk Bone, Kolaborasi Pendidikan untuk Kemajuan Regional

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Gazali Bone dan Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan dengan syukur mengumumkan inisiasi bersama: Forum Pendidikan Teluk Bone.

Prakarsa kolaboratif ini bertujuan untuk menjadi platform dinamis bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan bersama-sama merumuskan strategi inovatif demi kemajuan pendidikan di wilayah Teluk Bone.

Forum ini diharapkan dapat memicu diskusi interdisipliner yang membahas tantangan dan peluang unik yang ada di daerah tersebut, serta mencari solusi berbasis bukti untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Teluk Bone, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alamnya, memiliki potensi besar yang perlu dioptimalkan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Forum Pendidikan Teluk Bone akan berfokus pada berbagai isu krusial, termasuk pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal, peningkatan kapasitas guru dan dosen, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta penguatan riset dan publikasi ilmiah.

Melalui seminar, lokakarya, dan sesi diskusi panel, para peserta akan diajak untuk mengeksplorasi ide-ide baru, bertukar pengalaman terbaik, dan membangun jaringan kolaborasi yang kuat. Inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat hubungan antara dua institusi pelopor ini, tetapi juga akan menciptakan gelombang positif yang menyebar ke seluruh ekosistem pendidikan di kawasan Teluk Bone.

Pembentukan Forum Pendidikan Teluk Bone merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya bersama untuk turut dalam ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Dengan sinergi antara STAI Al Gazali Bone dan IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, diharapkan forum ini akan menjadi mercusuar inovasi dan pusat keunggulan pendidikan yang berkontribusi nyata pada pembangunan berkelanjutan di Teluk Bone. Mari bersama-sama mendukung dan berpartisipasi aktif dalam Forum Pendidikan Teluk Bone untuk masa depan pendidikan yang inklusif di kawasan ini.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Membahas Program Sekolah Pemerintahan Desa: Wujudkan Tata Kelola Desa yang Profesional dan Akuntabel

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan hari ini membahas Program Sekolah Pemerintahan Desa (Kamis, 3 Juli 2025). Peluncuran ini menandai komitmen kuat IAI Rawa Aopa dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan dan tata kelola pemerintahan desa yang profesional serta akuntabel di wilayah Konawe Selatan.

Program Sekolah Pemerintahan Desa merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk membekali para kepala desa, sekretaris desa, bendahara desa, dan seluruh aparatur desa dengan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang komprehensif terkait administrasi pemerintahan, pengelolaan keuangan, perencanaan pembangunan, serta pelayanan publik di tingkat desa.

Ismail Suardi Wekke, Komite Saintifik SEAAM yang juga bagian dari Tim Kerja Akselerasi Teluk Bone, dalam rilisnya menegaskan pentingnya program ini. 

“Desa adalah ujung tombak pembangunan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia di tingkat desa harus terus ditingkatkan. Program Sekolah Pemerintahan Desa ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak untuk menciptakan aparatur desa yang cakap, berintegritas, dan mampu menjalankan tugasnya secara profesional demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, meliputi pelatihan intensif, lokakarya interaktif, dan pendampingan berkelanjutan. Materi yang akan disampaikan mencakup berbagai aspek penting. Peserta akan diberikan pemahaman mendalam tentang Regulasi dan Kebijakan Desa, termasuk Undang-Undang Desa dan peraturan turunannya, memastikan mereka cakap dalam aspek hukum dan tata kelola desa. 

Selanjutnya, mereka akan dibekali teknik Perencanaan Pembangunan Desa melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang partisipatif.

Aspek krusial lainnya adalah Pengelolaan Keuangan Desa, di mana peserta akan mempelajari pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang transparan dan akuntabel, serta pengelolaan aset desa secara efektif. Materi Administrasi Pemerintahan Desa akan mencakup tata kelola administrasi surat-menyurat, kearsipan, dan sistem informasi desa yang modern. 

Tidak hanya itu, program ini juga fokus pada peningkatan kualitas Pelayanan Publik Dasar kepada masyarakat, termasuk mekanisme aduan dan resolusi konflik. Terakhir, peserta akan dilatih untuk Pengembangan Potensi Desa, meliputi identifikasi dan pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian.

Ketua Dewan Pembina IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Al Asri, S.Pd.I., M.M, optimis bahwa melalui program ini, aparatur desa akan memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pembangunan. Dengan demikian, diharapkan tata kelola pemerintahan desa akan semakin efektif, efisien, transparan, dan partisipatif, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

“Kami mengundang seluruh aparatur desa di Konawe Selatan untuk bergabung dan memanfaatkan kesempatan emas ini. Mari bersama-sama membangun desa kita menjadi lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” tambah Al Asri.

Program Sekolah Pemerintahan Desa ini juga diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan program yang relevan dengan kebutuhan desa. 

Keberhasilan program ini akan menjadi tonggak penting bagi peningkatan kapasitas pemerintahan desa, tidak hanya di Konawe Selatan, tetapi juga sebagai model bagi daerah lain di Indonesia.