ESERI UniSZA (Rawa Aopa)

Meneruskan Pesan Menteri Agama: IAI Rawa Aopa dan UniSZA Kolaborasi untuk Pendidikan Ekoteologi

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan yang relevan dengan tantangan global, khususnya di bidang lingkungan dan keagamaan. Meneruskan pesan penting dari Menteri Agama Republik Indonesia mengenai ekoteologi, IAI Rawa Aopa bersiap meluncurkan program pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3) bersama dengan East Coast Environmental Research Institute (ESERI) Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia.

Kolaborasi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mengintegrasikan perspektif keagamaan dengan isu-isu keberlanjutan lingkungan. Ismail yang saat ini berada di kampus Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia merespon pesan Menteri Agama RI terkait dengan ekoteologi (Selasa, 15 Juli 2025).

Pernyataan Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya peran agama dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi landasan kuat bagi inisiatif ini. Ekoteologi, sebagai bidang studi yang semakin krusial, berupaya menjembatani pemahaman spiritual dengan krisis lingkungan yang sedang kita hadapi.

Melalui program studi lanjut Master dan PhD ini, IAI Rawa Aopa dan UniSZA berkomitmen untuk menghasilkan cendekiawan yang mampu mengkaji, menganalisis, dan memberikan solusi berbasis nilai-nilai agama terhadap permasalahan lingkungan.

Kerja sama dengan UniSZA, sebuah institusi pendidikan tinggi terkemuka di Malaysia dengan keahlian di bidang lingkungan, akan memperkaya kurikulum dan pengalaman belajar mahasiswa. Program Master dan PhD ini diharapkan dapat melahirkan para ahli yang tidak hanya memahami teori ekoteologi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik, baik melalui penelitian maupun pengabdian masyarakat.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Ismail Suardi Wekke, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi bersejarah ini. “Kami sangat gembira dapat berkolaborasi dengan ESERI UniSZA untuk meluncurkan program Master dan PhD dalam Lingkungan dan Keagamaan,” ujar Dr.

Ismail Suardi Wekke selanjutnya menyatakan “Inisiatif ini sejalan dengan visi IAI Rawa Aopa untuk menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan Islam yang relevan dan berdampak.”

Ismail Suardi Wekke melanjutkan, “Pesan dari Bapak Menteri Agama tentang pentingnya ekoteologi telah menjadi inspirasi utama bagi kami. Kami percaya bahwa agama memiliki peran fundamental dalam membentuk etika dan perilaku manusia terhadap lingkungan. Melalui program ini, kami ingin mencetak generasi ilmuwan dan praktisi yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal, nilai-nilai agama, dan sains modern untuk mengatasi tantangan lingkungan.”

Program ini akan mencakup berbagai topik interdisipliner, mulai dari teologi lingkungan, etika lingkungan Islam, kebijakan lingkungan berbasis agama, hingga pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Mahasiswa akan didorong untuk melakukan penelitian inovatif yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemecahan masalah lingkungan di Indonesia dan di seluruh dunia.

“Kami berharap lulusan dari program ini akan menjadi agen perubahan yang mampu mengadvokasi keberlanjutan, mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan, dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan yang berpihak pada kelestarian alam,” tambah Ismail Suardi Wekke.

“IAI Rawa Aopa berkomitmen penuh untuk mendukung keberhasilan program ini dan menjadikan Sulawesi Tenggara, khususnya Konawe Selatan, sebagai salah satu pionir dalam pengembangan ekoteologi di Indonesia,” ungkap Ismail.

Kolaborasi antara IAI Rawa Aopa dan UniSZA diharapkan tidak hanya akan memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan secara luas, sesuai dengan amanat Menteri Agama dan nilai-nilai luhur agama dalam menjaga kelestarian bumi.