FGD Kemitraan Perguruan Tinggi dengan Universitas LIA

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo –

Universitas LIA menjadi panitia bersama bagi pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) tentang kemitraan perguruan tinggi, yang diselenggarakan Jumat, 11 Juli 2025 Pukul 15.00 WIB Jakarta.

FGD ini mempertemukan berbagai perwakilan institusi pendidikan tinggi untuk mengeksplorasi dan memperkuat kolaborasi strategis. Diskusi difokuskan pada pengembangan program bersama, pertukaran mahasiswa dan staf, serta penelitian kolaboratif yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi lulusan di era global ini.

FGD ini akan membahas teknis sinergi antara perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Para peserta diundang untuk turut aktif berbagi ide dan pengalaman terbaik mengenai model kemitraan yang berhasil, serta mengidentifikasi area-area potensial untuk kerja sama yang lebih erat.

Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis dan adaptif terhadap kebutuhan industri dan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dari FGD ini, diharapkan akan segera terbentuk kerangka kerja kemitraan yang lebih teknis diantaranya adalah platform MAJLIS, dan juga kerjasama dengan perguruan tinggi Asia Tenggara dalam platform SEAAM.

Universitas LIA selama ini menjadi mitra strategis dalam memfasilitasi implementasi hasil diskusi ini, dengan harapan kolaborasi yang terjalin dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.

SEA-UK Symposium on Area Studies: Roundtable Discussion and Closing Session

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – The SEA-UK Symposium on Area Studies will run a session namely “Roundtable Discussion and Closing Session”, bringing together a diverse group of scholars, policymakers, and practitioners from Southeast Asia and the United Kingdom ( 3 July 2025: 12.30 London). The symposium conducted through collaboration SEAAM, Universitas LIA, University of South Wales, and Dublin City University, with a partnership with Universitas Muhammadiyah Barru, and Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan.

This final segment of the symposium served as a critical platform for synthesizing the insights gleaned from earlier sessions, fostering cross-regional dialogue, and charting future directions for Area Studies.

Participants engaged in a robust exchange of ideas, reflecting on the evolving landscape of academic inquiry into Southeast Asia and the UK, and exploring the interconnections between these regions in a globalized world.

The Roundtable Discussion explores key themes that emerged throughout the symposium, including the challenges and opportunities in interdisciplinary research, the role of Area Studies in addressing contemporary global issues such as climate change and geopolitical shifts, and the importance of fostering collaborative research networks.

Experts shared their perspectives on methodologies, ethical considerations, and the practical applications of Area Studies knowledge. The discussion highlighted the necessity of moving beyond traditional disciplinary silos to embrace more integrated approaches that can provide nuanced understandings of complex regional dynamics.

The Closing Session provided an opportunity to summarize the symposium’s achievements and outline actionable recommendations for future collaboration. Speakers emphasized the value of sustained partnerships between academic institutions in Southeast Asia and the UK, advocating for joint research projects, student and faculty exchanges, and the co-creation of knowledge.

The session concluded with a shared commitment to strengthening Area Studies as a vital field for promoting mutual understanding, informing policy, and contributing to sustainable development in both regions and beyond.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Menyiapkan Usulan Skema Kerjasama PT dengan UL Jakarta

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan (Konsel) tengah menunjukkan langkah proaktif dalam mengembangkan kualitas pendidikan dan penelitian. Dalam upaya memperluas jangkauan dan memperkaya pengalaman akademik mahasiswanya, IAI Rawa Aopa Konsel sedang mempersiapkan usulan skema kerja sama dengan salah satu universitas terkemuka di Indonesia, Universitas LIA.

Inisiatif ini menandai komitmen IAI Rawa Aopa Konsel untuk terus berinovasi dan meningkatkan standar pendidikannya agar mampu bersaing di kancah nasional. Kerja sama antara perguruan tinggi di daerah dan universitas besar di ibu kota Jakarta merupakan strategi cerdas.

Universitas di Jakarta, sering kali memiliki fasilitas riset yang lebih lengkap, jaringan internasional yang luas, serta dosen-dosen dengan spesialisasi yang beragam. Dengan menjalin kemitraan, IAI Rawa Aopa Konsel berpotensi mendapatkan akses pada sumber daya ini, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi civitas akademika.

Usulan skema kerja sama ini diperkirakan akan mencakup beberapa pilar perguruan tinggi. Salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), di mana kolaborasi dalam program penguatan kapasitas mahasiswa dengan memperkaya pengalaman mengajar dan riset bagi kedua belah pihak.

Dosen IAI Rawa Aopa Konsel dapat mengambil bagian dalam penelitian di Jakarta, sementara dosen dari Jakarta dapat memberikan kuliah tamu atau seminar di Konsel. Selain itu, pengembangan kurikulum juga menjadi fokus utama. Perguruan tinggi di Jakarta seringkali memiliki kurikulum yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri serta perkembangan ilmu pengetahuan terkini.

Melalui kerja sama ini, IAI Rawa Aopa Konsel dapat meninjau dan memperbarui kurikulumnya agar lebih kompetitif dan sesuai dengan tuntutan zaman. Aspek penting lainnya adalah riset dan publikasi ilmiah. Akses terhadap laboratorium, perpustakaan, dan basis data ilmiah yang lebih lengkap di Jakarta dapat mempercepat proses riset dan meningkatkan kualitas publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa IAI Rawa Aopa Konsel.

Kerja sama riset bersama juga dapat membuka peluang pendanaan dari berbagai sumber. Tak kalah penting, program pertukaran mahasiswa akan memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa IAI Rawa Aopa Konsel untuk merasakan atmosfer akademik di universitas yang berbeda, memperluas wawasan, dan membangun jejaring.

Sebaliknya, mahasiswa dari Jakarta juga dapat belajar tentang keunikan budaya dan ekologi taman nasional Rawa Aopa. Terakhir, kerja sama ini juga dapat diarahkan pada pengabdian kepada masyarakat bersama, di mana keahlian dari kedua institusi dapat digabungkan untuk memberikan solusi bagi permasalahan sosial di daerah Rawa Aopa dan sekitarnya.

Langkah ini diharapkan membawa dampak positif yang signifikan bagi IAI Rawa Aopa Konsel. Pertama, peningkatan akreditasi institusi. Dengan adanya kerja sama ini, IAI Rawa Aopa Konsel diharapkan dapat memenuhi berbagai indikator kualitas yang diperlukan untuk meningkatkan akreditasi institusi dan program studi.

Kedua, peningkatan reputasi. Kerja sama dengan universitas ternama di Jakarta akan meningkatkan citra dan reputasi IAI Rawa Aopa Konsel di tingkat nasional. Ketiga, dan yang paling penting, adalah peningkatan daya saing lulusan. Lulusan IAI Rawa Aopa Konsel akan memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja, tidak hanya karena kualitas akademik yang meningkat, tetapi juga karena pengalaman dan jejaring yang didapatkan melalui program kerja sama ini.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan menunjukkan visi ke depan yang kuat dalam membangun institusi pendidikan yang berkualitas. Dengan persiapan usulan skema kerja sama ini, IAI Rawa Aopa Konsel tidak hanya berinvestasi pada masa depan institusinya, tetapi juga pada masa depan pendidikan Islam di Indonesia.