Rapat Kerja (Rawa Aopa)

Undangan Rapat Kerja Tahun Akademik 2025/2026

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan akan segera menyelenggarakan rapat kerja tahunan untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun akademik 2025/2026. Acara ini menjadi wadah strategis bagi seluruh civitas akademika, mulai dari pimpinan, dosen, hingga staf, untuk bersama-sama merumuskan arah dan kebijakan institusi. Sabtu, 26 Juli 2025, Pukul 08.00 – 18.00 wita (Andoolo) bertempat di kampus 2, Andoolo.

Fokus utama rapat kerja ini adalah mengevaluasi capaian dan tantangan di tahun sebelumnya, serta menyusun program kerja inovatif yang sejalan dengan visi dan misi IAI Rawa Aopa dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan berakhlak mulia.

Rapat kerja ini diharapkan menjadi momentum refleksi mendalam mengenai berbagai aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Di bidang pendidikan, pembahasan akan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, dan peningkatan kualitas dosen agar sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri. 

Untuk penelitian, akan digali potensi riset kolaboratif yang relevan dengan isu-isu lokal maupun nasional, serta mendorong publikasi ilmiah yang berkualitas. Sementara itu, dalam pengabdian kepada masyarakat, IAI Rawa Aopa akan merumuskan program-program yang memberikan dampak nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi di Konawe Selatan dan sekitarnya.

Salah satu agenda dalam rapat kerja ini adalah penentuan prioritas pengembangan institusi untuk tahun akademik mendatang. Ini mencakup perencanaan anggaran yang efektif, optimalisasi pemanfaatan fasilitas kampus, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

Diskusi juga akan diarahkan pada upaya penguatan kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun organisasi masyarakat, guna memperluas jaringan dan kesempatan bagi mahasiswa. Seluruh keputusan yang dihasilkan dalam rapat kerja ini akan menjadi landasan bagi operasional IAI Rawa Aopa sepanjang tahun akademik 2025/2026.

Partisipasi aktif dari seluruh peserta rapat kerja sangat diharapkan untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi yang kuat. Ide-ide segar, masukan konstruktif, dan komitmen bersama dari setiap elemen IAI Rawa Aopa akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Semangat kebersamaan dan rasa memiliki terhadap institusi ini akan mendorong lahirnya program-program inovatif yang tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga memperkuat peran IAI Rawa Aopa sebagai pusat keunggulan pendidikan Islam di wilayah Sulawesi Tenggara.

Dengan berakhirnya rapat kerja ini, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan akan memiliki peta jalan yang jelas dan terarah untuk menyongsong tahun akademik 2025/2026. Hasil dari rapat kerja ini tidak hanya akan membentuk masa depan institusi, tetapi juga akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan Islam.

Teluk Bone (IAI Rawa Aopa)

Agenda Panel Discussion Forum Pendidikan Teluk Bone: Membangun Jembatan Intelektual melalui Teluk Bone dengan Jejaring Global

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus – Teluk Bone, sebuah kawasan yang kaya akan potensi alam dan budaya, kini memandang ke depan untuk mengukuhkan posisinya dalam peta pendidikan global. Pada hari Kamis, 11 September mendatang, pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, sebuah Panel Diskusi (sebagai permulaan) akan diselenggarakan sebagai bagian dari Forum Pendidikan Teluk Bone.

Acara ini akan diadakan dari pelbagai lokasi selain Bone, diantaranya juga Kuala Terengganu (Malaysia) dan Andoolo (Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara), menandai komitmen lintas batas dalam memajukan pendidikan tinggi di wilayah ini. Topik utama yang akan menjadi sorotan dalam diskusi panel ini adalah kolaborasi perguruan tinggi di kawasan Teluk Bone dengan jejaring pendidikan global.

Ini adalah langkah strategis untuk membawa institusi-institusi pendidikan di Teluk Bone ke panggung internasional, memperluas cakrawala akademik, dan menciptakan peluang bagi inovasi berkelanjutan.

Dalam era sekarang, isolasi bukan lagi pilihan bagi institusi pendidikan. Kemitraan internasional menawarkan berbagai keuntungan yang substansial. Kolaborasi dengan peneliti dari universitas terkemuka dunia, misalnya, dapat memperkaya metodologi riset, membuka akses ke fasilitas mutakhir, dan mendorong publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.

Lebih lanjut, program bersama mahasiswa dan dosen memungkinkan transfer pengetahuan dan budaya, memperluas perspektif, serta mempersiapkan lulusan untuk menjadi warga negara global yang kompeten. Berinteraksi dengan sistem pendidikan lain juga dapat memicu pengembangan kurikulum yang inovatif dan relevan dengan tuntutan pasar
kerja global serta tantangan masa depan.

Terakhir, kemitraan semacam ini membuka pintu bagi pendanaan riset bersama, hibah internasional, dan sumber daya lainnya yang mungkin tidak tersedia secara lokal.

Agenda Diskusi: Membuka Ruang Kolaborasi
Panel diskusi ini diharapkan menjadi platform yang efektif untuk mengidentifikasi peluang, mengatasi tantangan, dan merumuskan strategi konkret. Para pakar, akademisi, dan pemangku kepentingan akan berdiskusi secara mendalam mengenai berbagai aspek penting.

Pembahasan akan mencakup model-model kolaborasi yang telah berhasil diterapkan di berbagai belahan dunia, serta potensi spesifik perguruan tinggi di Teluk Bone yang dapat ditawarkan kepada mitra global. Selain itu, diskusi akan mengupas langkah-langkah praktis untuk membangun kapasitas institusional dalam menjalin dan mengelola kemitraan internasional, dan juga peran strategis pemerintah serta industri dalam mendukung inisiatif ini.

Diharapkan, hasil dari panel diskusi ini tidak hanya berupa rekomendasi, melainkan juga peta jalan yang jelas bagi perguruan tinggi di Teluk Bone untuk secara proaktif menjalin dan memperkuat jejaring global. Dengan demikian, kawasan Teluk Bone dapat bertransformasi menjadi pusat keunggulan pendidikan yang diakui secara internasional, berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia berkualitas tinggi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat regional maupun global.

Pelaksana Bersama: Sekolah Tinggi Agama Islam Al Gazali Bone, Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan, dan Universiti Malaysia Terengganu.

ESERI UniSZA (Rawa Aopa)

Meneruskan Pesan Menteri Agama: IAI Rawa Aopa dan UniSZA Kolaborasi untuk Pendidikan Ekoteologi

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan yang relevan dengan tantangan global, khususnya di bidang lingkungan dan keagamaan. Meneruskan pesan penting dari Menteri Agama Republik Indonesia mengenai ekoteologi, IAI Rawa Aopa bersiap meluncurkan program pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3) bersama dengan East Coast Environmental Research Institute (ESERI) Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia.

Kolaborasi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mengintegrasikan perspektif keagamaan dengan isu-isu keberlanjutan lingkungan. Ismail yang saat ini berada di kampus Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia merespon pesan Menteri Agama RI terkait dengan ekoteologi (Selasa, 15 Juli 2025).

Pernyataan Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya peran agama dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi landasan kuat bagi inisiatif ini. Ekoteologi, sebagai bidang studi yang semakin krusial, berupaya menjembatani pemahaman spiritual dengan krisis lingkungan yang sedang kita hadapi.

Melalui program studi lanjut Master dan PhD ini, IAI Rawa Aopa dan UniSZA berkomitmen untuk menghasilkan cendekiawan yang mampu mengkaji, menganalisis, dan memberikan solusi berbasis nilai-nilai agama terhadap permasalahan lingkungan.

Kerja sama dengan UniSZA, sebuah institusi pendidikan tinggi terkemuka di Malaysia dengan keahlian di bidang lingkungan, akan memperkaya kurikulum dan pengalaman belajar mahasiswa. Program Master dan PhD ini diharapkan dapat melahirkan para ahli yang tidak hanya memahami teori ekoteologi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik, baik melalui penelitian maupun pengabdian masyarakat.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Ismail Suardi Wekke, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi bersejarah ini. “Kami sangat gembira dapat berkolaborasi dengan ESERI UniSZA untuk meluncurkan program Master dan PhD dalam Lingkungan dan Keagamaan,” ujar Dr.

Ismail Suardi Wekke selanjutnya menyatakan “Inisiatif ini sejalan dengan visi IAI Rawa Aopa untuk menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan Islam yang relevan dan berdampak.”

Ismail Suardi Wekke melanjutkan, “Pesan dari Bapak Menteri Agama tentang pentingnya ekoteologi telah menjadi inspirasi utama bagi kami. Kami percaya bahwa agama memiliki peran fundamental dalam membentuk etika dan perilaku manusia terhadap lingkungan. Melalui program ini, kami ingin mencetak generasi ilmuwan dan praktisi yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal, nilai-nilai agama, dan sains modern untuk mengatasi tantangan lingkungan.”

Program ini akan mencakup berbagai topik interdisipliner, mulai dari teologi lingkungan, etika lingkungan Islam, kebijakan lingkungan berbasis agama, hingga pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Mahasiswa akan didorong untuk melakukan penelitian inovatif yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemecahan masalah lingkungan di Indonesia dan di seluruh dunia.

“Kami berharap lulusan dari program ini akan menjadi agen perubahan yang mampu mengadvokasi keberlanjutan, mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan, dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan yang berpihak pada kelestarian alam,” tambah Ismail Suardi Wekke.

“IAI Rawa Aopa berkomitmen penuh untuk mendukung keberhasilan program ini dan menjadikan Sulawesi Tenggara, khususnya Konawe Selatan, sebagai salah satu pionir dalam pengembangan ekoteologi di Indonesia,” ungkap Ismail.

Kolaborasi antara IAI Rawa Aopa dan UniSZA diharapkan tidak hanya akan memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan secara luas, sesuai dengan amanat Menteri Agama dan nilai-nilai luhur agama dalam menjaga kelestarian bumi.

FGD Bersama (IAI Rawa Aopa)

Undangan FGD IAI Rawa Aopa, STIT Sunan Giri Bima, dan ESERI UniSZA: Persiapan dan Tindak Lanjut Kerjasama

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Undangan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan tiga institusi pendidikan tinggi dari dua negara berbeda— IAI Rawa Aopa Konawe Selatan dan STIT Sunan Giri Bima dari Indonesia, serta ESERI UniSZA (Universiti Sultan Zainal Abidin) dari Malaysia akan dilaksanakan pada Rabu, 16 Juli 2025.

Undangan ini merupakan langkah lanjutan, sekaligus langkah strategis untuk menjajaki teknis dan mempererat kolaborasi lintas batas. Fokus utama FGD ini adalah persiapan dan tindak lanjut kerjasama yang diharapkan mampu membuka peluang baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sinergi antara ketiga institusi ini berpotensi menciptakan ekosistem akademik yang lebih kaya, mendorong inovasi, dan menghasilkan dampak positif yang lebih luas bagi komunitas akademik maupun masyarakat umum.

Diskusi dalam FGD ini tentunya akan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penjajakan potensi bidang kerjasama yang relevan bagi masing-masing institusi hingga perumusan kerangka kerja sama yang konkret dan berkelanjutan. Misalnya, kolaborasi bisa berfokus pada penelitian bersama di bidang studi keagamaan dan sosial, kegiatan bersama mahasiswa dan dosen, pengembangan kurikulum bersama, atau bahkan proyek pengabdian masyarakat yang terintegrasi. Pentingnya FGD ini terletak pada kemampuannya untuk menyelaraskan visi dan misi ketiga pihak, mengidentifikasi kekuatan dan sumber daya yang dapat saling melengkapi, serta merumuskan langkah-langkah praktis untuk mewujudkan tujuan bersama.

Keberhasilan FGD ini akan menjadi fondasi kokoh bagi terjalinnya kemitraan strategis yang bermanfaat jangka panjang. Tindak lanjut dari diskusi ini diharapkan akan berupa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) atau perjanjian kerjasama (MoA) yang lebih spesifik, yang akan menjadi payung hukum bagi berbagai program dan kegiatan kolaboratif.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan ketiga institusi dapat saling belajar, berbagi pengalaman terbaik, dan bersama-sama menghadapi tantangan global dalam dunia pendidikan tinggi. Ini adalah langkah maju yang menjanjikan dalam upaya memperluas jejaring akademik dan memperkuat kapasitas keilmuan di kancah internasional.

PMB 2025 (Dok Rawa Aopa)

Penerimaan Mahasiswa Baru, Tahun Akademik 2025/2026

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Penerimaan Mahasiswa Baru, tahun akademik 2025/2026. Dimulai sejak 1 Maret 2025 sampai dengan 31 Agustus 2025.

PMB 2025 (Dok Rawa Aopa)
             PMB 2025 (Dok Rawa Aopa)

Calon mahasiswa dapat menghubungi nara hubung di atas., atau berkunjung langsung ke kampus Lamooso atau Kampus Andoolo.

IAI Rawa Aopa Siap Ajukan Kerjasama Strategis dengan Universiti Malaysia Terengganu: Memperkuat Riset Pesisir dan Pembangunan Sosial

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada studi pesisir dan pembangunan sosial, menyatakan kesiapannya untuk mengajukan usulan kerjasama strategis dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT), Senin, 14 Juli 2025.

Pernyataan ini disampaikan Ismail Suardi Wekke, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, yang saat ini berada di Kuala Nerus, Terengganu. Langkah ini diharapkan dapat membuka babak baru dalam kolaborasi riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam menghadapi tantangan yang unik di wilayah pesisir.

IAI Rawa Aopa dikenal luas atas komitmennya terhadap penelitian dan pengembangan inovatif di bidang lingkungan pesisir, keberlanjutan ekosistem laut, serta pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sepanjang garis pantai.

Dengan rekam jejak yang kuat dalam program-program pembangunan sosial berbasis kearifan lokal, IAI Rawa Aopa melihat UMT sebagai mitra ideal mengingat reputasi UMT sebagai pusat keunggulan dalam ilmu kelautan, perikanan, dan lingkungan di Malaysia.

Ismail mengungkapkan bahwa potensi kerjasama antara IAI Rawa Aopa dan UMT sangat luas dan beragam. “Kami melihat banyak sekali titik temu antara visi dan misi kedua institusi,” ujar Ismail.

“IAI Rawa Aopa memiliki kekayaan pengalaman dalam pendekatan pembangunan sosial yang sensitif terhadap budaya dan agama di komunitas pesisir, sementara UMT unggul dalam penelitian ilmiah kelautan dan teknologi perikanan. Sinergi ini dapat menghasilkan solusi holistik untuk isu-isu kompleks di wilayah pesisir, mulai dari adaptasi perubahan iklim hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.”

Salah satu area kolaborasi yang menjadi prioritas adalah riset bersama mengenai dampak perubahan iklim terhadap ekosistem pesisir dan mata pencaharian masyarakat. Kedua institusi dapat menggabungkan keahlian mereka dalam pemantauan lingkungan, pemodelan iklim, dan pengembangan strategi mitigasi serta adaptasi yang efektif. Selain itu, pertukaran data dan metodologi penelitian diharapkan dapat memperkaya pemahaman regional tentang dinamika pesisir.

Aspek penting lainnya adalah pengembangan kapasitas sumber daya manusia. IAI Rawa Aopa berharap dapat mengirimkan dosen dan mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran di UMT, guna memperdalam pemahaman mereka tentang ilmu kelautan, bioteknologi laut, dan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.

Sebaliknya, dosen dan peneliti UMT dapat memperoleh wawasan tentang pendekatan pembangunan sosial di komunitas pesisir yang diterapkan oleh IAI Rawa Aopa, termasuk dalam konteks pendidikan agama dan pemberdayaan ekonomi syariah.

Kerjasama ini juga diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan pada kualitas pendidikan dan luaran pengabdian masyarakat kedua institusi. Melalui program studi bersama atau kuliah tamu, mahasiswa dari kedua belah pihak akan mendapatkan perspektif internasional dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang isu-isu pesisir.

Kurikulum dapat diperkaya dengan studi kasus dari Indonesia dan Malaysia, memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan aplikatif.

Di bidang pengabdian masyarakat, kolaborasi ini dapat menghasilkan program-program intervensi yang lebih efektif di komunitas pesisir. Misalnya, pengembangan model ekonomi sirkular untuk pengelolaan sampah laut, inisiatif konservasi mangrove berbasis komunitas, atau program edukasi tentang pentingnya ekosistem laut yang sehat.

Dengan menggabungkan kekuatan jaringan dan keahlian lapangan, IAI Rawa Aopa dan UMT dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di kedua negara.

Ismail juga menyoroti pentingnya pertukaran budaya dan pemahaman antarnegara yang akan terbangun melalui kerjasama ini. “Selain aspek akademik dan riset, inisiatif ini juga akan memperkuat ikatan persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia,” tambahnya. “Membangun jembatan pengetahuan dan persahabatan adalah fondasi penting untuk kemajuan bersama.”

Saat ini, IAI Rawa Aopa sedang dalam tahap finalisasi penyusunan proposal kerjasama yang komprehensif. Ismail menyatakan keyakinannya bahwa usulan ini akan disambut baik oleh UMT, mengingat kesamaan visi dalam memajukan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Diharapkan, proses pengajuan usulan akan segera dilakukan, dan kedua belah pihak dapat memulai pembahasan lebih lanjut mengenai detail implementasi kerjasama ini dalam waktu dekat. Kolaborasi antara IAI Rawa Aopa dan UMT berpotensi menjadi model bagi kerjasama internasional dalam mengatasi tantangan global melalui pendekatan yang terintegrasi dan saling melengkapi.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Siap Mengikuti Simposium Internasional di Tiga Negara Asia Tenggara

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan tengah mematangkan persiapan untuk berpartisipasi dalam sebuah simposium internasional yang akan diadakan di tiga negara Asia Tenggara: Malaysia, Thailand, dan Singapura (Senin, 14 Juli 2025). 

Acara ini digagas dan diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS), bekerja sama erat dengan sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS) terkemuka lainnya di Indonesia.

Puluhan kampus PTKIS dari berbagai penjuru Nusantara akan mengirimkan delegasi terbaiknya untuk ambil bagian dalam simposium ini. Menariknya, setiap rombongan delegasi akan dipimpin langsung oleh ketua atau rektor masing-masing institusi. 

Hal ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah manifestasi dari komitmen tinggi pimpinan perguruan tinggi terhadap pengembangan akademik, penguatan jaringan internasional, serta peningkatan kualitas pendidikan Islam secara keseluruhan.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Ismail Suardi Wekke, mengungkapkan antusiasmenya terkait partisipasi kampusnya. “Kami sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan simposium internasional ini,” ujar Prof. Jamaluddin. 

“Ini adalah kesempatan emas bagi IAI Rawa Aopa untuk memperluas cakrawala, menjalin kemitraan strategis dengan institusi pendidikan di luar negeri, dan tentu saja, mempromosikan keunggulan dan potensi yang kami miliki di kancah global. Kami berharap bisa membawa pulang banyak inspirasi dan ide-ide baru yang dapat diterapkan untuk kemajuan kampus kami, khususnya dalam mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.”

Lebih lanjut, Ismail menambahkan bahwa keikutsertaan dalam simposium ini bukan hanya sekadar ajang pertukaran informasi, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat peran PTKIS dalam kontribusi terhadap peradaban Islam global. 

“Melalui forum ini, kami berharap dapat saling berbagi praktik terbaik, membahas isu-isu krusial terkait pendidikan Islam di era modern, serta menjajaki peluang kolaborasi dalam penelitian, publikasi ilmiah, hingga program pertukaran mahasiswa dan dosen,” jelasnya.

Rombongan delegasi dari seluruh PTKIS yang berpartisipasi dijadwalkan akan berangkat bersama-sama menuju destinasi pertama, Malaysia dengan tujuan Kuala Lumpur, sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand dan Singapura. 

Simposium ini diproyeksikan akan menghasilkan gagasan-gagasan inovatif dan rekomendasi strategis yang dapat memberikan dampak positif signifikan bagi pengembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia dan Asia Tenggara. 

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan berkomitmen penuh untuk mengambil peran aktif dalam setiap sesi dan kegiatan yang akan berlangsung.

Prodi PIAUD: Fokus Studi, Prospek Kerja, dan Profil Lulusan

Rawaaopakonsel, Andoolo – PIAUD adalah singkatan dari Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Ini adalah program studi yang fokus pada pendidikan dan pengembangan anak usia dini, dengan pendekatan Islam. Lulusan PIAUD diharapkan memiliki kualifikasi sebagai pendidik, pengelola, konsultan, peneliti, atau konselor di lembaga pendidikan anak usia dini berbasis Islam.

Fokus Studi:
PIAUD mempelajari berbagai aspek pendidikan anak usia dini, termasuk teori perkembangan anak, kurikulum, metode pembelajaran, kesehatan dan gizi anak, serta nilai-nilai Islam yang relevan.

Tujuan:
Program ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional, kompeten, dan berakhlak mulia dalam bidang pendidikan anak usia dini, serta mampu mengembangkan potensi anak didik secara optimal.

Prospek Kerja:
Lulusan PIAUD memiliki berbagai peluang karir, seperti:
Guru di Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-kanak (TK) Islam.
Pengelola lembaga pendidikan anak usia dini berbasis Islam.
Konsultan pendidikan anak usia dini.
Peneliti atau pengembang program pendidikan anak usia dini berbasis Islam.

Pentingnya PIAUD:
Pendidikan pada usia dini sangat penting untuk meletakkan dasar yang kuat bagi perkembangan anak di masa depan. PIAUD, dengan pendekatan Islam, berupaya memberikan pendidikan yang holistik, tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek spiritual, emosional, dan sosial anak.
Dengan demikian, PIAUD merupakan program studi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan anak usia dini, serta memberikan kontribusi penting dalam pembentukan generasi penerus yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Profil PIAUD IAI Rawa Aopa
Prodi PIAUD di IAI Rawa Aopa merupakan program studi dengan kurikulum nasional. Sehingga dapat diterima menjadi guru PAUD dimanapun di Indonesia. Lulusan dengan gelar S.Pd., dengan akreditasi institusi dari BAN-PT, sementara prodi terakreditasi dari LAMDIK. Selain belajar dengan kurikulum yang disebutkan, proses perkuliahan di IAI Rawa Aopa juga disertai aktivitas pembelajaran dengan tetap bepijak pada kearifan lokal, juga terdapat program untuk pengembangan wawasan internasional. Mahasiswa memiliki kesempatan mengikuti kegiatan Student Mobility, Visiting Lecture, dan juga perlbagai kegiatan internasional lainnya.

KL Business School dan IAI Rawa Aopa Jalin Hubungan Strategis, Siapkan Prodi Ekonomi Syariah

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Lumpur, Malaysia – KL Business School (KLBS), sebuah institusi pendidikan bisnis terkemuka di Malaysia, dan Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara, Indonesia, telah secara resmi menjalin hubungan strategis (Ahad, 13 Juli 2025).

Kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan program studi baru yang inovatif di bidang Ekonomi Syariah di IAI Rawa Aopa, sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan akan keahlian di sektor keuangan syariah.

Penjajakan kerja sama ini telah berlangsung selama beberapa waktu, dan puncaknya adalah penandatanganan nota kesepahaman yang akan menjadi landasan bagi kolaborasi yang lebih erat. KLBS akan memberikan dukungan dalam pengembangan kurikulum, pelatihan dosen, serta bantuan teknis lainnya untuk memastikan program studi Ekonomi Syariah di IAI Rawa Aopa memenuhi standar kualitas internasional dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Dr. Ismail Suardi Wekke, seorang akademisi dan praktisi yang terlibat aktif dalam inisiatif ini, menyatakan antusiasmenya terhadap kemitraan tersebut. “Kami sangat gembira dengan kerja sama antara KL Business School dan IAI Rawa Aopa ini,” ujar Ismail Suardi Wekke.

“Kolaborasi ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya kami untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ekonomi syariah dan mampu berkontribusi pada pengembangan ekosistem ekonomi syariah global.”

Ismail Suardi Wekke juga menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi kedua institusi untuk berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya di bidang ekonomi Islam yang kian berkembang.
“Pembukaan program studi Ekonomi Syariah di IAI Rawa Aopa ini diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan baru dalam pengembangan ilmu dan praktik ekonomi syariah di kawasan Indonesia Timur,” tambahnya.

Kerja sama strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas akademik IAI Rawa Aopa, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dalam riset bersama, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan ekonomi syariah. Persiapan pembukaan program studi ini akan segera dimulai, dengan target penerimaan mahasiswa baru dalam waktu dekat.

FKI UniSZA (Dok IAI Rawa Aopa)

Bertemu Dekan dan Wakil Dekan FKI UniSZA, IAI Rawa Aopa Siap Laksanakan Student Mobility

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Terengganu, Malaysia – Fakultai Kontemporari Islam (FKI) Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) hari ini menerima kunjungan dari delegasi Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara, Indonesia (Ahad, 13 Juli 2025). Kunjungan ini menandai langkah konkret dalam persiapan program Student Mobility yang direncanakan akan segera terlaksana, membuka peluang kolaborasi akademik yang lebih erat antara kedua institusi.

Pertemuan berlangsung di kantor Dekan FKI UniSZA, yang dihadiri langsung oleh Dekan FKI,  Prof. Dr. Engku Muhammad Tajuddin bin Engku Ali, dan Wakil Dekan (Penyelidikan dan Pembangunan), Prof. Madya Dr. Rahimah binti Embong. Turut hadir dosen Dr. Muhammad Rashidi Bin Wahab yang merupakan Ketua Pusat Pengajian Ushuluddin.

Dari pihak IAI Rawa Aopa, hadir Dr. Ismail Suardi Wekke. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mendiskusikan secara rinci kerangka kerja program Student Mobility, termasuk kurikulum, akomodasi, dan kegiatan yang akan diikuti oleh mahasiswa. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi mahasiswa, memungkinkan mereka untuk memperluas wawasan akademik dan budaya di lingkungan internasional.

Prof. Dr. Engku Muhammad Tajuddin bin Engku Ali menyambut baik inisiatif ini, menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. “Kami sangat antusias menyambut mahasiswa dari IAI Rawa Aopa. Program ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman akademik mereka, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya di bidang pendidikan,” ujarnya.

Ismail Suardi Wekke menambahkan bahwa FKI UniSZA telah menjadi bagian kerjasama dengan IAI Rawa Aopa sejak 2022. “Kami bersyukur bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan fasilitas yang memadai untuk memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman terbaik selama mereka di sini. Kami berharap program ini menjadi jembatan untuk kolaborasi yang lebih luas di masa depan,” jelasnya.

Ismail Suardi Wekke menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan hangat dan kesediaan FKI UniSZA untuk menjalin kerja sama ini. Dalam pernyataannya, Dr. Wekke menekankan visi strategis di balik program Student Mobility ini.

“Student Mobility ini adalah wujud nyata komitmen IAI Rawa Aopa untuk membuka cakrawala global bagi mahasiswa kami. Kami percaya bahwa pengalaman belajar di luar negeri, khususnya di institusi sekelas UniSZA yang memiliki reputasi baik di bidang komputer dan informatika, akan sangat memperkaya pemahaman dan keterampilan mereka,” ujar Dr. Ismail Suardi Wekke dengan penuh semangat.

Beliau melanjutkan, “Kami tidak hanya ingin mereka menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memahami keberagaman budaya dan membangun jaringan internasional. Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan sumber daya manusia kami, agar mereka siap bersaing di kancah global dan membawa pulang pengetahuan serta pengalaman yang bermanfaat bagi pengembangan daerah dan bangsa.”

Dr. Wekke juga mengungkapkan harapannya agar program ini menjadi titik awal bagi kerja sama yang lebih mendalam, termasuk dalam penelitian bersama, pertukaran dosen, dan pengembangan kurikulum. “Potensi kolaborasi antara IAI Rawa Aopa dan FKI UniSZA sangat besar. Kami berharap ini akan berkembang melampaui Student Mobility, menuju kemitraan strategis yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cendera mata dan foto bersama, menandai komitmen kedua belah pihak untuk segera merealisasikan program Student Mobility ini. Dengan persiapan yang matang dan semangat kolaborasi yang tinggi, diharapkan program ini akan berjalan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa serta kedua institusi.