PMB 2025 (Dok Rawa Aopa)

Penerimaan Mahasiswa Baru, Tahun Akademik 2025/2026

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Penerimaan Mahasiswa Baru, tahun akademik 2025/2026. Dimulai sejak 1 Maret 2025 sampai dengan 31 Agustus 2025.

PMB 2025 (Dok Rawa Aopa)
             PMB 2025 (Dok Rawa Aopa)

Calon mahasiswa dapat menghubungi nara hubung di atas., atau berkunjung langsung ke kampus Lamooso atau Kampus Andoolo.

IAI Rawa Aopa Siap Ajukan Kerjasama Strategis dengan Universiti Malaysia Terengganu: Memperkuat Riset Pesisir dan Pembangunan Sosial

Rawaaopakonsel.ac.id, Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada studi pesisir dan pembangunan sosial, menyatakan kesiapannya untuk mengajukan usulan kerjasama strategis dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT), Senin, 14 Juli 2025.

Pernyataan ini disampaikan Ismail Suardi Wekke, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, yang saat ini berada di Kuala Nerus, Terengganu. Langkah ini diharapkan dapat membuka babak baru dalam kolaborasi riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam menghadapi tantangan yang unik di wilayah pesisir.

IAI Rawa Aopa dikenal luas atas komitmennya terhadap penelitian dan pengembangan inovatif di bidang lingkungan pesisir, keberlanjutan ekosistem laut, serta pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sepanjang garis pantai.

Dengan rekam jejak yang kuat dalam program-program pembangunan sosial berbasis kearifan lokal, IAI Rawa Aopa melihat UMT sebagai mitra ideal mengingat reputasi UMT sebagai pusat keunggulan dalam ilmu kelautan, perikanan, dan lingkungan di Malaysia.

Ismail mengungkapkan bahwa potensi kerjasama antara IAI Rawa Aopa dan UMT sangat luas dan beragam. “Kami melihat banyak sekali titik temu antara visi dan misi kedua institusi,” ujar Ismail.

“IAI Rawa Aopa memiliki kekayaan pengalaman dalam pendekatan pembangunan sosial yang sensitif terhadap budaya dan agama di komunitas pesisir, sementara UMT unggul dalam penelitian ilmiah kelautan dan teknologi perikanan. Sinergi ini dapat menghasilkan solusi holistik untuk isu-isu kompleks di wilayah pesisir, mulai dari adaptasi perubahan iklim hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.”

Salah satu area kolaborasi yang menjadi prioritas adalah riset bersama mengenai dampak perubahan iklim terhadap ekosistem pesisir dan mata pencaharian masyarakat. Kedua institusi dapat menggabungkan keahlian mereka dalam pemantauan lingkungan, pemodelan iklim, dan pengembangan strategi mitigasi serta adaptasi yang efektif. Selain itu, pertukaran data dan metodologi penelitian diharapkan dapat memperkaya pemahaman regional tentang dinamika pesisir.

Aspek penting lainnya adalah pengembangan kapasitas sumber daya manusia. IAI Rawa Aopa berharap dapat mengirimkan dosen dan mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran di UMT, guna memperdalam pemahaman mereka tentang ilmu kelautan, bioteknologi laut, dan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.

Sebaliknya, dosen dan peneliti UMT dapat memperoleh wawasan tentang pendekatan pembangunan sosial di komunitas pesisir yang diterapkan oleh IAI Rawa Aopa, termasuk dalam konteks pendidikan agama dan pemberdayaan ekonomi syariah.

Kerjasama ini juga diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan pada kualitas pendidikan dan luaran pengabdian masyarakat kedua institusi. Melalui program studi bersama atau kuliah tamu, mahasiswa dari kedua belah pihak akan mendapatkan perspektif internasional dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang isu-isu pesisir.

Kurikulum dapat diperkaya dengan studi kasus dari Indonesia dan Malaysia, memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan aplikatif.

Di bidang pengabdian masyarakat, kolaborasi ini dapat menghasilkan program-program intervensi yang lebih efektif di komunitas pesisir. Misalnya, pengembangan model ekonomi sirkular untuk pengelolaan sampah laut, inisiatif konservasi mangrove berbasis komunitas, atau program edukasi tentang pentingnya ekosistem laut yang sehat.

Dengan menggabungkan kekuatan jaringan dan keahlian lapangan, IAI Rawa Aopa dan UMT dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di kedua negara.

Ismail juga menyoroti pentingnya pertukaran budaya dan pemahaman antarnegara yang akan terbangun melalui kerjasama ini. “Selain aspek akademik dan riset, inisiatif ini juga akan memperkuat ikatan persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia,” tambahnya. “Membangun jembatan pengetahuan dan persahabatan adalah fondasi penting untuk kemajuan bersama.”

Saat ini, IAI Rawa Aopa sedang dalam tahap finalisasi penyusunan proposal kerjasama yang komprehensif. Ismail menyatakan keyakinannya bahwa usulan ini akan disambut baik oleh UMT, mengingat kesamaan visi dalam memajukan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Diharapkan, proses pengajuan usulan akan segera dilakukan, dan kedua belah pihak dapat memulai pembahasan lebih lanjut mengenai detail implementasi kerjasama ini dalam waktu dekat. Kolaborasi antara IAI Rawa Aopa dan UMT berpotensi menjadi model bagi kerjasama internasional dalam mengatasi tantangan global melalui pendekatan yang terintegrasi dan saling melengkapi.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Siap Mengikuti Simposium Internasional di Tiga Negara Asia Tenggara

Rawaaopakonsel.ac.id, Andoolo – Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan tengah mematangkan persiapan untuk berpartisipasi dalam sebuah simposium internasional yang akan diadakan di tiga negara Asia Tenggara: Malaysia, Thailand, dan Singapura (Senin, 14 Juli 2025). 

Acara ini digagas dan diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS), bekerja sama erat dengan sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS) terkemuka lainnya di Indonesia.

Puluhan kampus PTKIS dari berbagai penjuru Nusantara akan mengirimkan delegasi terbaiknya untuk ambil bagian dalam simposium ini. Menariknya, setiap rombongan delegasi akan dipimpin langsung oleh ketua atau rektor masing-masing institusi. 

Hal ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah manifestasi dari komitmen tinggi pimpinan perguruan tinggi terhadap pengembangan akademik, penguatan jaringan internasional, serta peningkatan kualitas pendidikan Islam secara keseluruhan.

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, Ismail Suardi Wekke, mengungkapkan antusiasmenya terkait partisipasi kampusnya. “Kami sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan simposium internasional ini,” ujar Prof. Jamaluddin. 

“Ini adalah kesempatan emas bagi IAI Rawa Aopa untuk memperluas cakrawala, menjalin kemitraan strategis dengan institusi pendidikan di luar negeri, dan tentu saja, mempromosikan keunggulan dan potensi yang kami miliki di kancah global. Kami berharap bisa membawa pulang banyak inspirasi dan ide-ide baru yang dapat diterapkan untuk kemajuan kampus kami, khususnya dalam mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.”

Lebih lanjut, Ismail menambahkan bahwa keikutsertaan dalam simposium ini bukan hanya sekadar ajang pertukaran informasi, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat peran PTKIS dalam kontribusi terhadap peradaban Islam global. 

“Melalui forum ini, kami berharap dapat saling berbagi praktik terbaik, membahas isu-isu krusial terkait pendidikan Islam di era modern, serta menjajaki peluang kolaborasi dalam penelitian, publikasi ilmiah, hingga program pertukaran mahasiswa dan dosen,” jelasnya.

Rombongan delegasi dari seluruh PTKIS yang berpartisipasi dijadwalkan akan berangkat bersama-sama menuju destinasi pertama, Malaysia dengan tujuan Kuala Lumpur, sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand dan Singapura. 

Simposium ini diproyeksikan akan menghasilkan gagasan-gagasan inovatif dan rekomendasi strategis yang dapat memberikan dampak positif signifikan bagi pengembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia dan Asia Tenggara. 

IAI Rawa Aopa Konawe Selatan berkomitmen penuh untuk mengambil peran aktif dalam setiap sesi dan kegiatan yang akan berlangsung.

Prodi PIAUD: Fokus Studi, Prospek Kerja, dan Profil Lulusan

Rawaaopakonsel, Andoolo – PIAUD adalah singkatan dari Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Ini adalah program studi yang fokus pada pendidikan dan pengembangan anak usia dini, dengan pendekatan Islam. Lulusan PIAUD diharapkan memiliki kualifikasi sebagai pendidik, pengelola, konsultan, peneliti, atau konselor di lembaga pendidikan anak usia dini berbasis Islam.

Fokus Studi:
PIAUD mempelajari berbagai aspek pendidikan anak usia dini, termasuk teori perkembangan anak, kurikulum, metode pembelajaran, kesehatan dan gizi anak, serta nilai-nilai Islam yang relevan.

Tujuan:
Program ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional, kompeten, dan berakhlak mulia dalam bidang pendidikan anak usia dini, serta mampu mengembangkan potensi anak didik secara optimal.

Prospek Kerja:
Lulusan PIAUD memiliki berbagai peluang karir, seperti:
Guru di Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-kanak (TK) Islam.
Pengelola lembaga pendidikan anak usia dini berbasis Islam.
Konsultan pendidikan anak usia dini.
Peneliti atau pengembang program pendidikan anak usia dini berbasis Islam.

Pentingnya PIAUD:
Pendidikan pada usia dini sangat penting untuk meletakkan dasar yang kuat bagi perkembangan anak di masa depan. PIAUD, dengan pendekatan Islam, berupaya memberikan pendidikan yang holistik, tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek spiritual, emosional, dan sosial anak.
Dengan demikian, PIAUD merupakan program studi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan anak usia dini, serta memberikan kontribusi penting dalam pembentukan generasi penerus yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Profil PIAUD IAI Rawa Aopa
Prodi PIAUD di IAI Rawa Aopa merupakan program studi dengan kurikulum nasional. Sehingga dapat diterima menjadi guru PAUD dimanapun di Indonesia. Lulusan dengan gelar S.Pd., dengan akreditasi institusi dari BAN-PT, sementara prodi terakreditasi dari LAMDIK. Selain belajar dengan kurikulum yang disebutkan, proses perkuliahan di IAI Rawa Aopa juga disertai aktivitas pembelajaran dengan tetap bepijak pada kearifan lokal, juga terdapat program untuk pengembangan wawasan internasional. Mahasiswa memiliki kesempatan mengikuti kegiatan Student Mobility, Visiting Lecture, dan juga perlbagai kegiatan internasional lainnya.